Pengetahuan dan pengenalan kepada sumber dan pangkal eksistensi senantiasa menjadi substansi tema pembahasan bagi agamawan, teolog, dan filosof disepanjang sejarah. Pada sisi lain, konsepsi tentang sumber eksistensi serta hubungannya dengan manusia dan alam telah menjadi inti munculnya perbedaan agama dan maktab keyakinan. Oleh karena itu, bagi kaum muslimin peran pengetahuan tentang penegasan eksistensi Tuhan dan tauhid merupakan hal yang sangat prinsipal bagi mereka. Dengan kata lain, mereka berupaya mengkonstruksi dan menyempurnakan pengetahuannya tentang keberadan wujud Tuhan dan berusaha mendesain argumen yang berfungsi menguatkan kepercayaan dan keyakinan pada wujud-Nya serta menghilangkan keraguan dan skeptis terhadap-Nya. Di samping itu tentunya menegaskan tentang ketauhidan-Nya.
Tampilkan postingan dengan label Tauhid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tauhid. Tampilkan semua postingan
Rabu, 26 Januari 2011
Argumen Pembuktian Eksistensi Tuhan dan Tauhid
Pengetahuan dan pengenalan kepada sumber dan pangkal eksistensi senantiasa menjadi substansi tema pembahasan bagi agamawan, teolog, dan filosof disepanjang sejarah. Pada sisi lain, konsepsi tentang sumber eksistensi serta hubungannya dengan manusia dan alam telah menjadi inti munculnya perbedaan agama dan maktab keyakinan. Oleh karena itu, bagi kaum muslimin peran pengetahuan tentang penegasan eksistensi Tuhan dan tauhid merupakan hal yang sangat prinsipal bagi mereka. Dengan kata lain, mereka berupaya mengkonstruksi dan menyempurnakan pengetahuannya tentang keberadan wujud Tuhan dan berusaha mendesain argumen yang berfungsi menguatkan kepercayaan dan keyakinan pada wujud-Nya serta menghilangkan keraguan dan skeptis terhadap-Nya. Di samping itu tentunya menegaskan tentang ketauhidan-Nya.
Selasa, 22 Juni 2010
Allah Dan Tuhan
Eksistensi Tuhan adalah salah satu masalah paling fundamental manusia, karena penerimaan maupun penolakan terhadapnya memberikan konsekuensi yang fundamental pula. Alam luas yang diasumsikan sebagai produk sebuah Kekuatan Yang Maha Sempurna dan Maha Bijaksana dengan tujuan yang sempurna berbeda dengan alam yang diasumsikan sebagai akibat dari kebetulan atau insiden. Manusia yang memandang alam sebagai hasil penciptaan Tuhan Yang Maha Bijaksana adalah manusia yang optimis dan bertujuan. Sedangkan manusia yang memandang alam sebagai akibat dari serangkaian peristiwa acak (chaos) adalah manusia yang pesimis, nihilis, absurd, dan risau akan kemungkinan-kemungkinan yang tak dapat diprediksi.
Langganan:
Postingan (Atom)